Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Empat Pelaku Begal Sadis yang Menewaskan Mahasiswa UMSU Ditangkap Polisi, Diberi Hadiah Timah Panas di Kaki

Empat Pelaku Begal Sadis yang Membunuh Mahasiswa UMSU Ditangkap Polisi, Diberi Hadiah Timah Panas di Kaki
Para pelaku begal mahasiswa UMSU diamankan.

Medan, Tapanuli News - Empat pelaku begal yang terlibat dalam kasus pembunuhan seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Sebagai tindakan tegas, para pelaku pun diberikan hadiah timah panas di kakinya oleh petugas.

Dalam postingan akun Instagram resmi Polrestabes Medan, keempat pelaku tersebut diidentifikasi sebagai Rafizafana, Muhammad Rizki, Andriansyah, dan Nur Ahmad Aulia. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, mengonfirmasi penangkapan para pelaku.

"Ada beberapa tersangka yang kita amankan," kata Valentino kepada Tapanuli News pada Rabu (21/6/2023).

Valentino menjelaskan bahwa saat ini para pelaku telah diamankan di Unit Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sudah ada yang diamankan, tetapi kita masih mengembangkan kasus ini lebih lanjut," ungkapnya.

Melalui foto yang diunggah oleh akun Instagram Polrestabes Medan, terlihat bahwa kaki para pelaku terbalut perban. Sebelumnya, seorang mahasiswa UMSU bernama Insanul Anshori Hasibuan meninggal dunia setelah menjadi korban begal.

Kejadian tragis tersebut terjadi di Jalan Mustafa, Kecamatan Medan Timur, pada Rabu (14/6/2023) dini hari. Namun, hingga saat ini polisi belum berhasil menangkap para pelaku yang masih berada dalam pelarian.

Ribut Priadi, Kepala Humas UMSU, membenarkan bahwa korban yang tewas adalah seorang mahasiswa UMSU.

"Kami membenarkan bahwa korban adalah mahasiswa UMSU, dan jenazahnya telah dimakamkan di kampung halamannya," ujar Ribut saat diwawancarai di kampus UMSU pada Jumat (16/6/2023).

"UMSU sangat berduka atas peristiwa tragis yang menimpa mahasiswa korban begal ini," tambahnya.

Ribut menjelaskan bahwa pihak UMSU telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan berharap agar pelaku segera ditangkap.

"Kami menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada aparat kepolisian dan berharap agar pelaku segera ditangkap," tegasnya.

Ribut juga mengimbau seluruh mahasiswa agar tetap berhati-hati dan waspada. Selain itu, ia meminta pihak kepolisian untuk lebih aktif melakukan patroli dan menindak tegas para pelaku begal.

"Kami berharap agar mahasiswa lebih berhati-hati, menghindari kegiatan di malam hari hingga larut malam, dan semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang," tuturnya.

Menurut Ilham Azhari Hasibuan, teman korban yang saat itu berada bersamanya, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, mereka berdua keluar dari kos untuk mencari makan.

"Pukul 03.00 WIB, saya bangun tidur, teman saya belum tidur karena lapar, jadi dia mengajak saya mencari makanan," kata Ilham kepada Tapanuli News pada Rabu (14/6/2023).

Ilham menjelaskan bahwa mereka menggunakan sepeda motor untuk mencari makanan. Namun, dalam perjalanan mereka dikejar oleh dua sepeda motor lainnya.

"Kami berangkat dari Gang Sena menuju simpang Jalan Mustafa, tiba-tiba ada dua sepeda motor mendekati kami dari belakang, dengan empat orang di dalamnya," ungkapnya.

Ilham merasa curiga dengan situasi tersebut, sehingga dia langsung menggeber gas sepeda motornya. Namun, para pelaku mencoba menarik korban yang berada di belakangnya hingga membuatnya jatuh.

"Saya curiga dan langsung mempercepat sepeda motor. Mereka mengejar kami, mungkin mencoba menarik korban. Akhirnya, teman saya jatuh di dekat pohon," jelasnya.

Ilham melanjutkan bahwa saat korban terjatuh, salah satu pelaku sempat berhenti, sementara sepeda motor lainnya terus mengejarnya sambil mengacungkan celurit.

Salah satu sepeda motor tetap mengejar kami, saya terus melaju. Salah satu pelaku mengayunkan celurit ke arah kepala saya, tapi saya menghindar," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ilham menjelaskan bahwa celurit yang diacungkan oleh pelaku tersebut sempat melukai bagian punggungnya.

"Celurit itu tidak mengenai kepala saya, tetapi mengenai punggung saya sepanjang 6-7 cm dengan kedalaman 2 cm. Saya tidak mau menjahit lukanya," tambahnya.

Ilham berteriak minta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Melihat keramaian, para pelaku melarikan diri. Setelah para pelaku pergi, Ilham kembali melihat korban yang terbaring di pinggir jalan.

"Saat saya memeriksa dompetnya, ternyata hilang, diduga diambil oleh pelaku. Namun, handphone korban berhasil ditemukan dan diserahkan kepada saya oleh warga," ungkapnya. Ilham melaporkan kejadian tersebut kepada polisi dan berharap agar para pelaku segera ditangkap.

"Rekan-rekan di kampus telah membantu melaporkan kejadian ini kepada polisi," pungkasnya.

Hukrim Kriminal
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar