Gedung SMPN 6 Siabu Madina Dibiarkan Rusak, Jumlah Siswa Menurun drastis
SMPN 6 Siabu, Mandailing Natal hanya memiliki 30 siswa. AKibatnya, gedung sekolah tersebut dibiarkan mangkrak dan telantar. (Foto: iNews/Ahmad Husein Lubis) |
KABARTAPANULI.COM, MADINA - Gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Siabu, Mandailing Natal (Madina) mengalami nasib yang menyedihkan selama beberapa tahun terakhir. Sekolah ini dibiarkan rusak dan tak terurus, dan saat ini hanya memiliki total 30 siswa. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab rendahnya minat warga untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 6 Siabu.
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya minat warga untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 6 Siabu adalah lokasinya yang jauh dari permukiman penduduk. Kondisi ini membuat akses ke sekolah menjadi sulit bagi sebagian warga, sehingga mereka lebih memilih sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa ruang kelas di SMPN 6 Siabu kini dibiarkan rusak dan tak terawat. Beberapa fasilitas seperti kursi dan meja belajar serta papan tulis di dalam kelas tampak rusak dan tidak layak digunakan. Kondisi ini tentu sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan lingkungan belajar siswa di sekolah tersebut.
Data dari lapangan menunjukkan bahwa total keseluruhan siswa di SMPN 6 Siabu hanya mencapai 30 anak. Rinciannya adalah 16 siswa untuk kelas 7, 5 siswa untuk kelas 8, dan 9 siswa untuk kelas 9. Jumlah siswa yang sangat sedikit ini menjadi indikasi rendahnya minat warga untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Menanggapi masalah ini, Kabid Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Madina, Zulhamsyah, menyatakan bahwa Dinas Pendidikan akan mengevaluasi keberadaan SMPN 6 Siabu yang dianggap stagnan dalam perkembangannya. Zulhamsyah juga menyebut bahwa anggaran pembangunan terus dikucurkan untuk sekolah tersebut, namun peningkatan kualitas dan minat siswa belum terlihat signifikan.
"Dinas Pendidikan akan mengevaluasi atau menyurati untuk memahami persoalan yang ada di situ. Kemungkinan ada beberapa faktor, seperti minat masyarakat yang berkurang sehingga lebih memilih sekolah swasta, atau kemungkinan jarak sekolah dengan permukiman masyarakat menjadi kendala. Namun, kami akan berusaha mencari solusi terbaik untuk menyikapi masalah ini," ujar Zulhamsyah.
Masalah rendahnya minat warga dan kondisi gedung yang rusak menjadi perhatian serius pihak berwenang. Diharapkan dengan evaluasi dan upaya pemaduan dari Dinas Pendidikan, masalah ini dapat diatasi sehingga SMPN 6 Siabu dapat kembali menarik minat warga untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan menyediakan lingkungan belajar yang baik.