Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Gubernur SUMUT ke-16, Rudolf Matzuoka Pardede Meninggal Dunia pada Usia 81 Tahun, Ini Profilnya

 

Profil Rudolf Pardede, Gubernur Sumut ke-16 yang Meninggal Dunia.

TAPANULI.BATAKTIVE.COM, MEDAN - Sumatera Utara kehilangan seorang tokoh penting, Gubernur Sumatera Utara ke-16, Rudolf Matzuoka Pardede, yang meninggal dunia pada malam hari kemarin di usia 81 tahun. Rudolf, yang merupakan Gubernur Sumatera Utara pertama dari kalangan sipil sejak orde baru, meninggalkan jejak panjang dalam dunia politik dan pengabdian kepada masyarakat.

Rudolf lahir di Balige pada tanggal 4 April 1942. Ia adalah anak dari mantan Menteri Berdikari pada akhir era Presiden Soekarno tahun 1964, Dr. TD Pardede, dan ibu bernama Hermina Tambunan. Dalam perjalanannya, Rudolf menjalani pendidikan formal di berbagai daerah. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Medan pada tahun 1954, kemudian melanjutkan ke SMP di Tanjung Pinang pada tahun 1957, dan SMA di Sukabumi pada tahun 1960. Rudolf melanjutkan pendidikan tingginya di Jepang dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1966. Selain itu, ia juga mengikuti pendidikan nonformal di Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

Sebelum terjun ke dunia politik, Rudolf aktif dalam berbagai perusahaan yang didirikan oleh ayahnya. Ia pernah menjabat sebagai Board of Directory TD Pardede Holding Company dari tahun 1968 hingga 1972. Selanjutnya, Rudolf menjabat sebagai Direktur Hotel Danau Toba International pada periode 1972-1974, Direktur Pertekstilan TD Pardede pada periode 1974-1976, dan Dewan Komisaris TD Pardede Holding Company dari tahun 1992 hingga 1999. Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi dan lembaga, termasuk sebagai Ketua Badan Pengawas Yayasan TD Pardede Foundation, Presiden Komisaris PT Berkat Kasih Karunia, dan Presiden Komisaris Balai Hermina Jakarta.

Di bidang organisasi, Rudolf pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI Sumut pada tahun 1969. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi olahraga dan sosial lainnya, seperti menjadi Ketua Kesebelasan Pardedetex pada tahun 1978-1980, Dewan Pembina Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan Fan Club pada tahun 2004, Ketua Dewan Pembangunan Gereja Injil Indonesia dari tahun 1992 hingga 1999, dan masih banyak lagi.

Sejak tahun 1982, Rudolf menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada tahun 2020, ia dipercaya menjadi Ketua PDIP Sumatera Utara hingga 2010. Sebelum menjabat sebagai Ketua PDIP Sumut, Rudolf pernah menjadi anggota DPR RI pada tahun 1982-1987 dan anggota MPR RI utusan Sumatera Utara pada tahun 1999.

Pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara tahun 2003, Rudolf maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan gubernur petahana, Tengku Rizal Nurdin. Pasangan mereka berhasil mengalahkan dua pasangan calon lainnya. Namun, pada tahun 2005, Rudolf menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara setelah Tengku Rizal Nurdin meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat.

Rudolf kemudian dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara yang definitif pada tahun 2006 hingga 2008. Selama masa jabatannya, ia berusaha keras untuk memajukan pembangunan di Sumatera Utara.

Meskipun tidak mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2008, kontribusi Rudolf dalam dunia politik dan pemerintahan tidak terlupakan. Setelah masa kepemimpinannya berakhir, ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra Sumatera Utara.

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Rudolf Matzuoka Pardede, meninggal dunia setelah menderita sakit yang cukup lama. Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara, Ilyas Sitorus. Rudolf meninggal pada pukul 21.15 WIB di salah satu rumah sakit di Medan, pada malam hari ini.

Rudolf Matzuoka Pardede, sosok yang berdedikasi dan berpengaruh dalam pembangunan Sumatera Utara, akan selalu dikenang oleh masyarakat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah provinsi ini. Semoga amal perbuatannya dapat menginspirasi generasi mendatang dalam melanjutkan visi dan misi kemajuan Sumatera Utara. Selamat jalan, Rudolf Matzuoka Pardede.

Peristiwa
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar